Syarah Takbir dan Tasbih dalam Perjalanan
22/10/2013 Tinggalkan komentar
قال جابر رضي الله عنه: كُنَّا إِذَا صَعَدْنَا كَبَّرْنَا، وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا
“Jabir Radhiyallahu Anhu berkata, ‘Apabila kami menanjak, membaca takbir, dan apabila kami turun, membaca tasbih’”.[1]
Ungkapan كُنَّا إِذَا صَعَدْنَا ‘apabila kami berjalan naik’, dengan kata lain, setiap kami menanjak di tempat-tempat yang tinggi di muka bumi, maka kami mengucapkan اللهُ أَكْبَرُ ‘Allah Mahabesar‘.
Ungkapan وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا ‘dan apabila kami turun membaca tasbih’, dengan kata lain, setiap kami menurun di tempat-tempat yang rendah di muka bumi, maka kami mengucapkan سُبْحَانَ اللهِ ‘Mahasuci Allah‘.
Bertakbir ketika berada di tempat yang tinggi adalah untuk menunjukkan rasa adanya kebesaran Allah Ta’ala dan keagungan-Nya. Sedangkan bertasbih ketika berada di tempat yang rendah adalah untuk menunjukkan rasa menjauhkan Allah Ta’ala dari segala macam kekurangan.[]
Disalin dari Syarah Do’a & Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf al-Qathtani, hal. 518 Terbitan Darul Falah, Jakarta.
[1] Al-Bukhari dalam Fathul Bari (6/135) no. 2993.