Syarah Dzikir Pagi dan Petang (6)

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. (أَرْبَعَ مَرَّاتٍ)

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi bersaksi kepada-Mu, malaikat yang memikul ‘Arsy-Mu, malaikat-malaikat, dan seluruh makhluk-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan Yang berhak disembah, kecuali Engkau yang berhak disembah, Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca empat kali).[1]

Perawi hadits ini adalah Shahabat Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu.

Disebutkan dalam hadits,

أَنْ مَنْ قَالَـهَا حِيْنَ يُصْبِحُ أَوْ يُمْسِي أَرْبَعَ مَرَّاتٍ، أَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ النَّارِ

“Bahwa orang yang menyebutkannya ketika pagi atau ketika sore empat kali, maka dia akan dibebaskan Allah Ta’ala dari api neraka.”

Ungkapan وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ ‘dan bersaksi kepada-Mu, malaikat yang memikul ‘Arsy-Mu‘. Allah Ta’ala berfirman,

وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ

“Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqqah/69: 17)

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata, “Delapan orang malaikat pada hari itu menjunjung di atas mereka …” Dengan kata lain, delapan shaf dari pada malaikat yang tidak diketahui jumlah mereka melainkan oleh Allah.”

Demikian juga Adh-Dhahhak Rahimahullah berkata.

Ungkapan Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata, ‘Allah Maha Mengetahui, berapa jumlah mereka? Apakah delapan atau delapan ribu?”

Ungkapan وَمَلاَئِكَتَكَ ‘para malaikat-Mu‘. Para malaikat adalah makhluk agung yang diciptakan Allah Ta’ala dari cahaya. Dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Malaikat diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari nyala api. Dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian.”[2]

Pengathafan ungkapan جَمِيْعَ خَلْقِكَ ‘seluruh makhluk-Mu‘ adalah pengathafan umum kepada khusus, karena semua makhluk mencakup para malaikat dan selainnya.

Yang dimaksud di sini, pengkhususan malaikat di antara semua makhluk adalah apa yang menunjukkan bahwa para malaikat lebih utama daripada manusia. Atau bahwa maqamnya adalah maqam persaksian. Sedangkan malaikat lebih utama daripada lainnya dalam hal ini, baik karena mereka itu mengetahui bahwa Allah adalah Dzat Yang tiada Tuhan selain Dia, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mya sebelum semua makhluk, atau karena asal dalam persaksian adalah keadilan dan yang demikian lebih sempuma pada mereka.

Ungkapan أَعْتَقَهُ اللهُ ‘maka dia akan dibebaskan Allah‘. Pembebasan di sini adalah selamat dari kehinaan neraka.[]

Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 255-257.


[1]     Ditakhrij Abu Dawud, (4/317), no. 5069; Al-Bukhari dalam Adab Al-Mufrad, no. 1201; An-Nasa’i, dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 9; Ibnu As-Sunni, no. 70; dan dihasankan Syaikh Ibnu Baaz Isnadnya An-Nasa’i dan Abu Dawud dalam Tuhfah Al-Akhyar, hlm. 23.
[2]     Muslim, no. 2996.

Tinggalkan komentar