Syarah Dzikir Pagi dan Petang (16)
21/01/2015
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Kami telah memasuki waktu pagi ini dalam (keadaan) memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama nabi kita, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan agama bapak kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, Muslim, dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”[1]
وإذ أمسى قال: أَمسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ…
Jika sore tiba mengucapkan, “Kami telah memasuki waktu sore ini dalam (keadaan) fitrah Islam….”
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abdurrahman bin Abi Abza Radhiyallahu Anhu.
Ungkapan عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ ‘kami memegang agama Islam’, dengan kata lain, agamanya yang hak. Kadang-kadang dimaksud dengan kata fitrah artinya As-Sunnah.
Ungkapan كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ ‘kalimat ikhlas’, dengan kata lain, kalimat syahadat:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bah-wasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Ungkapan وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‘agama nabi kita, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam‘. Yang jelas beliau mengucapkannya sebagai pelajaran bagi orang lain, An-Nawawi Rahimahullah dalam kitab Al-Adzkar berkata, “Kiranya beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam mengucapkan yang demikian untuk diperdengarkan kepada selainnya agar orang lain itu mempelajarinya.”
Ungkapan حَنِيْفًا ‘jalan yang lurus’, dengan kata lain, cenderung kepada agama yang lurus.[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 275-276.
[1] Ahmad, (3/406 dan 407); Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 34; dan lihat Shahih Al-Jami’ (4/209), no. 4674.