Doa Meminta Perlindungan dari Semua Keburukkan

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّ مَالَـمْ أَعْمَلْ

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku kerjakan, dan dari keburukan apa yang belum aku lakukan.

Farwah bin Naufal al-Asyja’i pernah berkata, ‘Aku bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang doa yang biasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan kepada Allah Azza wa Jalla. Aisyah menjawab, Beliau biasa berdoa: lalu Aisyah radhiyallahu ‘anha menyebutkan doa tersebut di atas. (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam – meskipun Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sosok yang ma’shum– namun, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla dari berbagai keburukan, agar senantiasa komitmen dan istiqamah dalam menghadirkan rasa takut kepada Allah, selalu mengagungkan dan menyanjung kebesaran-Nya serta untuk menunjukkan betapa Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa membutuhkan-Nya. Dan ini adalah pengajaran dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, agar mereka meneladani Beliau. Padahal seluruh amalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu baik, tak ada keburukannya.

Doa ini memuat permintaan perlindungan dari semua keburukan, baik yang telah dilakukan seorang hamba ataupun belum. Baik di waktu lalu, sekarang, ataupun yang akan datang. Karena bila keburukan telah terhimpun dalam diri seseorang, maka itu akan merusak agama, dunia dan akhiratnya.

Memohon perlindungan dari keburukan yang telah dilakukan, maksudnya adalah meminta ampun atas apa yang telah dilakukan.

Sedangkan meminta perlindungan dari apa yang belum dilakukan adalah berlindung kepada Allah dari buruknya amalan pada waktu yang akan datang yang tidak diridhai Allah Azza wa Jalla. Yaitu meminta agar Allah Azza wa Jalla menjaganya dari amalan tersebut. Karena tidak ada yang bisa merasa aman dari adzab Allah Azza wa Jalla kecuali orang-orang yang merugi. Atau bisa pula makna ungkapan ini adalah meminta perlindungan dari keburukan yang timbul karena merasa takjub dan besar diri karena telah meninggalkan hal-hal buruk. Akan tetapi wajib atasnya untuk melihat hal itu sebagai karunia Allah Azza wa Jalla. Atau maknanya adalah meminta perlindungan dari buruknya amalan orang lain; seperti dalam firman Allah Azza wa Jalla,

وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal/8:25)

Singkat kata, termuat di dalam doa ini memohon perlindungan kepada Allah dari semua keburukan dunia dan akhirat, yang dilakukan seseorang ataupun orang lain, yang mengundang siksa Allah di dunia dan akhirat, meskipun hal itu tidak dimaksudkan. Maka dari itu, teruslah antusias wahai hamba Allah untuk melantunkan doa agung ini. Dan jadikanlah itu di antara doa yang seringkali engkau panjatkan, sebagai wujud meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(Mir’atul Mafatih 8/ 222, Syarh An-Nawawi ala Muslim 17/38)

Disalin dari Majalah as-Sunnah Ed. 9 Th. XX_1438H/2017M, hal.1.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: