Bacaan Bila Dipuji Orang

اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاغْفِرْلِيْ مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ [وَاجْعَلْنِيْ خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ]

Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan][1]

Disalin dari terjemah Hisnul Muslim, hal. 187.


[1]     HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 761. Isnad hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabul Mufrad no. 585. Kalimat dalam kurung tambahan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 4/228 dari jalan lain.

Iklan

Syarah Doa Ketika Mengalami Hal Yang Tidak Disukai

قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

“Ketentuan Allah dan segala yang Dia kehendaki, maka Dia lakukan.”[1]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.

Seutuhnya hadits ini adalah sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah dan masing-masing (dari keduanya) memiliki kebaikan. Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Jika menimpamu sesuatu hal, jangan katakan seandainya kulakukan ini, maka pasti akan terjadi ini dan itu, tetapi katakanlah: ‘Allah telah menakdirkannya dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan’, karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka (memberi peluang bagi) perbuatan syetan.”

Baca pos ini lebih lanjut

Syarah Doa Orang yang Takut Kezaliman Pengusa (1)

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ فُلاَنٍ بْنِ فُلاَنٍ، وَأَحْزَابِهِ مِنْ خَلاَئِقِكَ، أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ يَطْغَى، عَزَّ جَارُكَ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, Tuhan langit dan bumi. Tuhan ‘Arsy yang agung. Jadilah Engkau penyelamat bagiku dari fulan bin fulan dan kelompoknya dari makhluk-Mu, (agar) tidak ada seorang pun dari mereka berlaku sewenang-wenang terhadapku atau melampaui batas, akan kuat orang yang Engkau beri pertolongan, dan akan sangat agung pujian untuk-Mu, dan tiada Ilah Yang berhak disembah selain Engkau.”[1]

Ini adalah sebuah atsar dari ucapan Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu.

Ungkapan كُنْ لِيْ جَارًا ‘jadilah Engkau Penyelamat bagiku‘, dengan kata lain, Penyelamat dan Penolong.

Baca pos ini lebih lanjut

Syarah Doa Kesedihan (4)

اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

“Allah, Allah adalah Tuhanku, aku sedikit pun tidak menyekutukan-Nya.”[1]

Shahabiyah yang meriwayatkan hadits ini adalah Asma’ bintu ‘Umais Radhiyallahu Anha.

Disebutkan di bagian awal hadits sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,

أَلاَ أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ تَقُوْلِيْنَهُنَّ عِنْدَ الكَرْبِ

“Maukah kuajarkan kepadamu kata-kata yang harus kalian baca ketika dalam kesulitan ….”

Baca pos ini lebih lanjut

Ucapan Ketika Marah

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

HR. Al-Bukhari 7/99, Muslim 4/2015
Sumber:
Hisnul Muslim oleh Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani

Doa Minta Hujan

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

“Ya Allah! Berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.” (HR. Abu Dawud, lihat Shahih Abu Dawud 1/216)

اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

“Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami” (Muttafaq alaih)

اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

“Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hambaMu, ternak-ternakMu, berilah rahmatMu dengan merata, dan suburkan tanahMu yang tandus.” (HR. Abu Dawud, lihat Shahih Abu Dawud 1/218)


Sumber:
Hisnul Muslimoleh Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani

Lihat pula: eBook Sholat bab Sholat Istisqo’