Syarah Keutamaan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir (11)
18/09/2015 Tinggalkan komentar
إِنَّ أَفْضَلَ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَأَفْضَلَ الذِّكْرِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
“Sesungguhnya do’a yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah ‘Segala puji hanya milik Allah’; dan dzikir yang terbaik adalah: Laa Ilaaha Illallaah ‘Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah’.”[1]
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu.
وَأَفْضَلَ الذِّكْرِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ ‘dan dzikir yang terbaik adalah: لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ ‘tiada Tuhan selain Allah‘, karena kalimat di atas adalah kalimat tauhid. Tauhid itu tiada sesuatu apa pun juga yang setara dengannya. Dia adalah pembeda antara kekufuran dan keimanan. Juga karena kalimat itu sangat bagus membersihkan jiwa, mencerahkan batin dan membersihkan pemikiran dari kotoran jiwa, serta sangat efektif mengusir syetan.
أَفْضَلَ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ‘sesungguhnya do’a yang terbaik adalah: الْحَمْدُ لِلَّهِ ‘segala puji hanya milik Allah’, karena do’a adalah dzikir kepada Allah Ta’ala dan memohon segala kebutuhan kepada-Nya. الْحَمْدُ لِلَّهِ ‘segala puji hanya milik Allah’ mencakup semua itu. Sesungguhnya orang yang memuji Allah Ta’ala atas segala nikmat dari-Nya, maka pujiannya itu mencakup permohonan tambahan.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu …” (QS. Ibrahim/14: 7)[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 616-617.
[1] Diriwayatkan At-Tirmidzi, (5/462), no. 3383; Ibnu Majah, (2/1249), no. 3800; Al-Hakim, (1/503) dan dishahihkan dan disepakati Adz-Dzahabi. Lihat Shahih Al-Jami’ (1/362), no. 1104.