Syarah Doa Sholat Jenazah Anak-anak (2)

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا

“Ya Allah! Jadikan kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik serta pahala buat kami.”[1]

Ini adalah atsar dari Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah.

Al-Hasan Rahimahullah membaca Fatihah atas seorang mayit anak-anak lalu mengucapkan ….[do’a tersebut diatas].

Disalin dari Syarah Do’a & Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf al-Qathtani, hal. 406 Terbitan Darul Falah, Jakarta.


[1] Ditakhrij Al-Baghawi dalam kitab Syarhus Sunnah, (5/357), Abdurrazzaq, no. 6588, dan dikomentari Al-Bukhari dalam Kitab Al-Janaiz, (65), Bab “Qiraah Al-Fatihah Al-Kitab ala Al-Janaiz”, (2/113).

Iklan

Syarah Doa Sholat Jenazah Anak-anak (1)

Al-farath artinya orang yang dahulu, mendahului. Sedangkan yang dimaksudkan al-farath di sini adalah orang yang meninggal masih anak-anak.

اَللَّهُمَّ أَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

“Ya Allah, lindungilah dia dari adzab kubur.”[1]

Ini adalah atsar dari ucapan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.

Said bin Al-Musayyab Rahimahullah berkata, “Aku menjadi makmum di belakang Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu saat menunaikan shalat jenazah seorang balita yang masih suci. Maka, aku mendengar dia (Abu Hurairah) mengatakan, “Jika mengucapkan doa berikut maka akan lebih bagus:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيْعًا مُجَابًا. اَللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِيْ كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَسْلاَفِنَا، وَأَفْرَاطِنَا وَمَنْ سَبَقَنَا بِاْلإِيْمَانِ

Baca pos ini lebih lanjut

Syarah Doa Sholat Jenazah (3)

اَللَّهُمَّ إِنَّ فُلاَنَ بْنَ فُلاَنٍ فِيْ ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَقِّ. فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

“Ya Allah, sesungguhnya fulan bin fulan dalam tanggungan-Mu dan tali perlindungan-Mu. Peliharalah dia dan fitnah kubur dan siksa api neraka. Engkau adalah Mahasetia dan Mahabenar. Ampunilah dan belaskasihanilah dia. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[1]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Watsilah bin Al-Asqa’ Radhiyallahu Anhu.

Ungkapan فِيْ ذِمَّتِكَ ‘dalam tanggungan-Mu’, dengan kata lain, dalam amanah, janji, dan penjagaan-Mu.

Ungkapan وَحَبْلِ جِوَارِكَ ‘tali pertindungan-Mu’. Dikatakan, ‘Di antara kebiasaan orang Arab adalah sebagian mempersilahkan sebagian yang lain untuk singgah. Jika seseorang hendak bepergian, maka dia membuat perjanjian dengan pemuka setiap kabilah sehingga dia mendapatkan jaminan selama masih dalam batas-batasnya. Hingga masuk ke daerah yang lain, sehingga dia berbuat yang sedemikian lagi. Yang demikian disebut حَبْلُ جِوَارِ, dengan kata lain, perjanjian dan jaminan keamanan selama wilayahnya masih bertetangga, kata itu berasal dari ijarah, amanah, dan dukungan.

Disalin dari Syarah Do’a & Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf al-Qathtani, hal. 402-403 Terbitan Darul Falah, Jakarta.


[1]    Ditakhrij Ibnu Majah, no. 1499; dan Abu Dawud, (3/211). Lihat Shahih Ibnu Majah, (1/251).

Syarah Doa Sholat Jenazah (2)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

“Ya Allah, ampunilah orang-orang yang masih hidup di antara kami dan yang mati, orang yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir, anak-anak, dan orang dewasa, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah, orang yang Engkau hidupkan di antara kami hidupkanlah dia dengan memegang ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dia dengan memegang keimanan. Ya Allah, jangan Engkau menghalangi kami untuk memperoleh pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”[1]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.

Ungkapan وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا ‘anak-anak, dan orang dewasa’. Ibnu Hajar Al-Makki Rahimahullah berkata, “Do’a untuk anak kecil adalah untuk meningkatkan derajat.”

Ungkapan وَشَاهِدِنَا artinya ‘yang hadir di antara kami’.

Ath-Thibi Rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan keterangan yang empat itu, yakni ungkapan: لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا ‘yang masih hidup dan gang telah mati, yang hadir dan yang tidak hadir, anak-anak, dan orang dewasa, gang laki-laki dan gang perempuan‘ adalah untuk menunjukkan cakupan sehingga tidak perlu dibawa kepada makna takhshish ‘pengkhususan’ dengan melihat kosakata dalam susunan itu. Seakan-akan beliau bersabda, “Ya Allah, ampunilah semua kaum Muslimin dan kaum Muslimat.”

Baca pos ini lebih lanjut

Syarah Doa Sholat Jenazah (1)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ (وَعَذَابِ النَّارِ)

“Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkan dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), ampunilah, dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, es, dan salju. Bersihkan dia dari kesalahan-kesalahannya, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, gantilah rumah yang lebih baik daripada rumahnya (di dunia), gantilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya di dunia), dan masukkanlah dia ke surga, lindungilah dia dari siksa kubur dan neraka.”[1]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Auf bin Malik Radhiyallahu Anhu.

Ungkapan عَافِهِ ‘selamatkan dia‘. Mu’afat adalah membebaskannya dari hal-hal yang dibenci.

Ungkapan وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ ‘tempatkanlah dia di tempat yang mulia‘. An-nuzul adalah apa-apa yang disediakan bagi orang yang singgah berupa bekal, dengan kata lain, baguskanlah bagiannya dalam surga.

Ungkapan وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ ‘luaskan kuburannya‘, dengan kata lain, kuburnya.

Baca pos ini lebih lanjut

Doa Ketika Memasukkan Jenazah Ke Liang Kubur

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ

“(Aku meletakkannya) dengan nama Allah dan menurut sunnah Rasulullah”[1]

atau

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ

“(Aku meletakkan) dengan nama Allah dan menurut millah (agama) Rasulullah.”[2]


[1] HR. Abu Dawud 3/314 dengan sanad yang shahih
[2]
HR. Ahmad dengan sanad yang shahih

Sumber:
1.  Ringkasan Cara Penyelenggaraan Jenazah oleh Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid
2. Hisnul Muslim oleh Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani
3. Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah oleh Syaikh al-Albani

Doa Untuk Jenazah Anak Kecil

اَللَّهُمَّ أَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Ya Allah, lindungilah dia dari siksa kubur.” [1]

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ، وَشَفِيْعًا مُجَابًا. اَللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُوْرَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَاجْعَلْهُ فِيْ كَفَالَةِ إِبْرَاهِيْمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيْمِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَسْلاَفِنَا، وَأَفْرَاطِنَا وَمَنْ سَبَقَنَا بِاْلإِيْمَانِ

“Ya Allah! Jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala pendahulu dan simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah! Dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmatMu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului kami dalam keimanan.” [2]

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا

“Ya Allah! Jadikan kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik serta pahala buat kami” [3]


[1]HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ I/288, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 3/217, dan Al-Baihaqi 4/9. Syu’aib Al-Arnauth menyatakan, isnad hadits di atas shahih dalam tahqiqnya terhadap Syarhus Sunnah, karya Al-Baghawi 5/357
[2]Lihat Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah 3/416 dan Ad-Durusul Muhimmah li ‘Aammatil Ummah, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz, halaman 15
[3]HR. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah 5/357, Abdurrazaq no. 6588 dan Al- Bukhari meriwayatkan hadits tersebut secara mu’allaq dalam Kitab Al-Janaiz, 65 bab Membaca Fatihatul Kitab Atas Jenazah 2/113.

Sumber:
Hisnul Muslim oleh Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani

Lihat pula:
Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat pada pelajaran ke delapan belas.

Doa Shalat Jenazah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” [1]

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

“Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di antara kami dan yang mati, orang yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah! Orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dengan memegang ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dengan memegang keimanan. Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya.” [2]

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

“Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali perlindunganMu. Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau adalah Maha Setia dan Maha Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” [3]

اَللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمْتِكَ احْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ حَسَنَاتِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ

“Ya, Allah, ini hambaMu, anak hambaMu perempuan (Hawa), membutuhkan rahmatMu, sedang Engkau tidak membutuhkan untuk menyiksanya, jika ia berbuat baik tambahkanlah dalam amalan baiknya, dan jika dia orang yang salah, lewatkanlah dari kesalahan-nya.” [4]


[1]HR. Muslim 2/634, Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah dan lainnya
[2]HR. Ibnu Majah 1/480, Ahmad 2/368, dan lihat Shahih Ibnu Majah 1/251
[3]HR. Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu Dawud 3/211
[4]HR. Al-Hakim. Menurut pendapatnya: Hadits tersebut adalah shahih, Adz- Dzahabi menyetujuinya 1/359.

Sumber:
1. Hisnul Muslim oleh Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani
2. Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah oleh Syaikh al-Albani

Lihat pula:
Ringkasan Cara Penyelenggaraan Jenazah oleh Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid

Doa Ketika Memejamkan Mata Mayit

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِفُلاَنٍ (بِاسْمِهِ) وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ، وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ

“Ya Allah! Ampunilah si Fulan (sebutkan namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya. Dan ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan, seru sekalian alam. Lepangkanlah kuburannya dan berilah penerangan di dalamnya.” [1]


[1]HR. Muslim 2/634, Ahmad dan Baihaqi

Sumber:
1. Hisnul Muslim oleh Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani
2. Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah oleh Syaikh al-Albani