Syarah Doa Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam (10)
30/03/2014
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، الْمَنَّانُ، يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu, bahwasanya bagi-Mu segala pujian, tiada Tuhan (yang berhak disembah), kecuali Engkau Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Mu, Maha Pemberi nikmat, Wahai Pencipta langit dan bumi, Wahai Tuhan Yang Mahaagung dan Maha Pemurah, wahai Tuhan Yang Hidup, wahai Tuhan Yang mengurusi segala sesuatu, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar dimasukkan ke surga dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka.”[1]
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu.
Ungkapan الْمَنَّانُ ‘Yang Maha Pemberi’, dengan kata lain, yang banyak memberi. Berasal dari kata minnah yang artinya nikmat. Minnah itu tercela jika datang dari manusia, karena mereka tidak memiliki sesuatu apa pun. Penulis Ash-Shihah berkata, “Memberi di sini, dengan kata lain, memberi nikmat. Dan Al-Mannan adalah satu dari nama-nama Allah Ta’ala.”
Ungkapan يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ ‘wahai Pencipta langit dan bumi’ dengan kata lain, Pencipta dan inspiratornya dengan tanpa contoh yang telah ada terlebih dahulu.