Syarah Doa Untuk Orang yang Engkau Caci
23/02/2015
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ya Allah, siapa Saja di antara orang Mukmin yang pernah kucaci, jadikanlah sarana yang mendekatkan dirinya kepada-Mu di hari Kiamat.'”[1]
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.
Al-Qadhi Iyadh Rahimahullah berkata, “Bisa saja apa yang disebutkan berupa celaan dan do’a yang tidak disengaja atau diniatkan. Akan tetapi, berlaku dalam tradisi orang Arab menguatkan ucapannya, meneruskan perkataannya ketika sedang dalam kesulitan, penegasan akan cacian, dan bukan dengan niat terjadinya semua itu. Sebagaimana ucapan Aqra Halqi, ‘Beruntunglah engkau …’, sehingga dia sangat ingin kesesuaian yang demikian dengan takdir, sehingga dia berjanji pada Rabbnya dan sangat ingin Dia menjadikan ucapannya itu sebagai rahmat dan taqarub.”[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 546.
[1] Al-Bukhari dalam Fathul Bari (11/171). no. 6361: dan Muslim. (4/2007). no. 2601. Lafazhnya: فَاجَعَلْهَا لَهُ زَكَاةً وَرَحْمَةً ‘Jadikanlah sebagai pembersih dan rahmat.’