Syarah Cara Nabi Menghitung Tasbih
01/11/2015 Tinggalkan komentar
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَعْقِدُ التَّسْبِيْحَ بِيَمِيْنِهِ
“Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, ‘Aku melihat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya’.”[1]
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memberikan alasan tentang hal itu dalam sabdanya,
إِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
“Sesungguhnya sumua itu akan ditanya dan semua itu akan berbicara”.[2]
Sebagaimana juga disebutkan dalam hadits lain.
Artinya, semua itu pada Hari Kiamat akan bersaksi adanya perbuatan itu. Dia menggunakannya untuk menghitung tasbih, dengan kata lain, menekankan bahwa bertasbih dengan jari-jari tangan lebih utama daripada menggunakan untaian butir manik-manik dan kerikil.[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 618.