Syarah Doa Ketika Singgah di Suatu Tempat

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya.”.[1]

Shahabiyah yang meriwayatkan hadits ini adalah Khaulah bintu Hakim Radhiyallahu Anha.

Seutuhnya hadits ini adalah sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam,

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

“Barangsiapa singgah di suatu rumah [tempat] lalu mengucapkan ‘Aku berlindung dengan kalirnat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya’, maka tidak akan berbahaya baginya sesuatu apa pun hingga pergi meninggalkan rumah [tempat] itu”.

Yang dimaksud bahwa jika seseorang singgah di suatu rumah dan di dalamnya mengucapkan do’a itu, maka dia selalu dalam lindungan Allah Ta’ala hingga pergi meninggalkan rumah itu.[]

Disalin dari Syarah Do’a & Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf al-Qathtani, hal. 521-522 Terbitan Darul Falah, Jakarta.


[1]    Muslim. (4/2080). no. 2708.

Iklan

Tempat dan Waktu Membaca Shalawat Nabi

TEMPAT-TEMPAT DAN WAKTU YANG DISYARI’ATKAN MENGUCAPKAN SHALAWAT DAN SALAM KEPADA RASULULLAH صلى الله عليه وسلم

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas خفظه الله

1. Di dalam shalat ketika tasyahhud/ tahiyyat awal dan akhir.[1] Berdasarkan hadits Fadhalah bin ‘Ubaid al-Anshari رضي الله عنه, “Nabi صلى الله عليه وسلم menegur seseorang yang tidak bershalawat kepada beliau.” [2]

Imam asy-Syafi’i رحمه الله, berkata: “Tasyahhud awal dan akhir lafazhnya sama, tidak ada perbedaan, yang saya maksud dengan tasyahhud ialah tasyahhud dan shalawat atas Nabi صلى الله عليه وسلم, karena tidak sempurna bila salah satunya ditinggalkan.” [3]

Basyir bin Sa’ad رضي الله عنه pernah bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم: “Bagaimana shalawat kepada Nabi dalam shalat?” Lalu Nabi صلى الله عليه وسلم mengajarkannya… [4]

2. Di dalam shalat Jenazah sesudah takbir yang kedua. Disunnahkan membaca shalawat dalam shalat Jenazah sesudah takbir yang kedua berdasarkan riwayat yang masyhur dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif.[5]
3. Di dalam khutbah: seperti khutbah Jum’at, ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adh-ha, Istisqa’ dan lain-lain.[6]
4. Setelah menjawab Adzan.[7]
5. Ketika berdo’a. Ada tiga cara:

Baca pos ini lebih lanjut