اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan Yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syetan, dan bala tentaranya, atau aku menjalankan kejelekan terhadap diriku atau mendorong orang Islam padanya.”[1]
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu Anhuma.
Ungkapan فَاطِرَ ‘Pencipta’.
Ungkapan وَشِرْكِهِ ‘kesyirikannya’, dengan kata lain, apa-apa yang dia menyeru kepadanya berupa tindakan menyekutukan Allah. Dikatakan, “Kata itu dengan dua buah fathah, yakni شَرَكَهُ yang artinya jebakan dan alat berburunya.
Ungkapan وَأَنْ أَقْتَرِفَ ‘menjalankan’, dengan kata lain, memperbuat dan mengerjakan.
Ungkapan أَوْ أَجُرُّهُ ‘atau aku mendorongnya’, dari kata الْـجَرُّ yang artinya menarik. Kata ganti (dhamir) kembali kepada ‘keburukan’.[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 304-305
[1] Abu Dawud, (4/317), no. 5083. Dan lihat Shahih At-Tirmidzi, (3/142).